Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi
yang sangat cepat menjadikan jarak
bukan suatu hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia.
Oleh karena itu bahasa asing selain bahasa Inggris menjadi penting. Dengan
demikian semakin jelas bahwa penguasaan bahasa asing selain bahasa Inggris,
dalam hal ini bahasa Arab, merupakan hal yang sangat mendesak. Banyak informasi
ilmu pengetahuan baik di bidang teknik, ilmu-ilmu murni, ekonomi, psikologi
maupun seni bersumber dari buku-buku berbahasa Arab. Selain itu bahasa Arab
merupakan sarana komunikasi dalam pengembangan dunia pariwisata dan bisnis.
Bahasa bukan hanya
sebagai suatu bidang kajian, melainkan sebagai faktor sentral dalam
perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Penguasaan
Bahasa Arab menjadi persyaratan penting bagi keberhasilan individu dalam
menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran Bahasa Arab secara
formal di madrasah merupakan sarana utama bagi peserta didik untuk menguasai
bahasa Arab. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan
informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jika ada yang menyebut kata "selingkuh", biasanya yang pertama
terlintas di pikiran kita adalah seorang playboy atau sesosok pria yang sering
menyakiti hati wanita. Selingkuh seolah-olah identik dengan perilaku dan
kebiasaan lelaki. Padahal kenyataannya tak begitu.
Bagaimana dengan wanita? Ternyata tak jauh berbeda. sebetulnya pria perlu lebih berhati-hati
menjaga agar pasangannya tak berselingkuh. perselingkuhan wanita ternyata lebih
"berbahaya" dibandingkan perselingkuhan pria.
Wanita
berselingkuh jika hubungannya bermasalah Sebagian besar pria berselingkuh karena tak dapat menahan nafsu. Bisa saja
hubungannya dengan istri/kekasihnya sebetulnya tak bermasalah. Ia hanya semata
tergoda oleh wanita lain atau dihadapkan pada kesempatan untuk berselingkuh
yang tak dapat ia tolak.
Wanita justru sebaliknya. Jika hubungannya asmaranya baik-baik saja, ia
biasanya tak akan berselingkuh. Alasan utama wanita berselingkuh adalah karena
ia sebetulnya tak bahagia dengan hubungannya. Alasannya bisa karena kesepian,
seks yang tak memuaskan, atau kebutuhan emosi yang tak terpenuhi. Intinya ada
sesuatu yang tak bisa dipenuhi oleh suami atau pasangannya itu.
Wanita
terikat secara emosi pada selingkuhannya
Karena wanita berselingkuh dengan alasan emosional (bahasa kerennya "main
hati"), biasanya akan lebih sulit pula bagi wanita untuk mengakhiri
perselingkuhan tersebut. Tak jarang wanita merasa jatuh cinta pada pria idaman
lain tersebut, bahkan mencintainya lebih dari pasangannya sendiri.
Ikatan emosional antara wanita dengan selingkuhannya juga lebih kuat
dibandingkan pria dengan selingkuhannya.
Wanita
berselingkuh dengan lebih "serius"
Pria mungkin bisa dengan mudah dan tanpa pikir panjang memutuskan untuk
selingkuh. Tak demikian halnya dengan wanita. Wanita selalu memikirkan
baik-baik apa risikonya jika ia berselingkuh. Jika hubungan terlarang itu dia
anggap hanya buang-buang waktu, atau risikonya tak sepadan dengan
kesenangannya,ia tak akan melanjutkan. Pria dapat berselingkuh berkali-kali dengan
banyak wanita karena baginya itu tak berarti apa-apa, tapi bagi wanita, jika ia
memutuskan untuk selingkuh artinya pria idaman lain itu istimewa.
Wanita
lebih jago menyembunyikan perselingkuhan
Wanita seringkali mengetahui saat pasangannya berselingkuh, tapi tidak
sebaliknya. Selain pria tak memiliki insting mendeteksi kebohongan seperti
wanita, kaum wanita juga lebih piawai menyembunyikan hubungan terlarangnya.
Wanita sudah terlatih untuk berbohong sejak kecil demi menjaga perasaan orang
lain. Hal yang sama tak terjadi pada pria, sehingga pria biasanya merasa lebih
gugup saat berbohong.